Senin, 30 Mei 2011

Reproduksi Naskah : Abstrak


Abstrak merupakan suatu penyajian singkat mewakili isi tulisan sehingga menjadi bagian tersendiri dari tulisan tersebut. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Menurut sifatnya, abstrak dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat deskriptif dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan dan ikhtisar. Dalam tulisan ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.

Abstrak Deskriptif
Disebut abstrak deskriptif, karena abstrak ini hanya menyajikan uraian yang sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas tentang aspek-aspek yang terdapat dalam tulisan itu sendiri. Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif. Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak. Sehingga pada pembuatan abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan topik atau menyajikan tentang problematika yang terdapat dalam tulisannya.

Abstrak Informatif: Ringkasan dan ikhtisar
Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada.
Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian. Ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan.

Contoh
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK INDOMIE

Novel Haliana
ABSTRAK
            Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk Mie Instan Merek Indomie ini bertujuan untuk mengetahui apakah diantara faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang akan dilakukan. Dan dari faktor tersebut ingin diketahui faktor manakah yang paling berpengaruh secara dominan terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan merek Indomie.
Untuk menganalisis perilaku pembelian konsumen tersebut, maka dilakukan dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, normalitas , korelasi spearmen dan uji chi square. Dari hasil uji validitas bila data yang diolah bersifat valid maka akan digunakan dalam perhitungan berikutnya, namun bila tidak valid maka tidak akan digunakan. Dan saat diuji dengan uji reliabilitas data dari semua variabel bersifat reliabel. Untuk uji normalitas disini digunakan dalam pemilihan korelasi spearmen dan uji chi square, karena data tidak terdistribusi normal.
Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat bahwa seluruh faktor baik budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk Mie Instan Merek Indomie. Namun dari ke empat faktor tersebut yang paling dominan adalah faktor budaya dengan nilai korelasi pengambilan keputusan pembelian sebesar 0,466.
Kata kunci : Pengambilan Keputusan Pembelian, Faktor-Faktor, Indomie

Sumber

Nama              : Fatma Kusuma Wardani
NPM               : 10208486
Kelas               : 3EA10
Tugas Bahasa Indonesia 2


RESENSI


PENGERTIAN RESENSI
            Resensi disebut juga dengan pertimbangan buku atau istilah yang banyak muncul sekarang ialah bedah buku, timbangan buku, tinjauan buku dan lain – lain. Semua itu tidak lain adalah suatu tulisan yang berupa ulasan mengenai nilai sebuah buku atau karangan. Akhir – akhir ini resensi tidak bergerak hanya dalam bidang buku, tetapi juga mengenai film, pameran seni dan karya sastra.
            Resensi bertujuan memberi tahu kepada calon pembaca untuk mempertimbangkan apakah buku tersebut pantas  dibaca atau tidak. Maka membuat resensi harus mempertimbangkan dasar – dasar dan sasaran yang jelas.

DASAR – DASAR RESENSI
            Agar sebuah resensi atau pertimbangan diberikan secara objektif, maka penulis resensi harus memperhatikan dua hal, yaitu:
1.      Penulis resensi harus memahami sepenuhnya tentang tujuan pengarang buku.
2.      Penulis resensi harus menyadari sepenuhnya tujuan menulis resensi itu sendiri.
Tujuan pengarang buku biasanya dapat dilihat dari kata pengantar atau pendahuluan buku tersebut. Tujuan buku tersebut harus dapat ditangkap oleh penulis resensi yang kemudian harus dilihat apakah tujuan buku itu terrealisasi dalam isi buku tersebut.
Penulis juga harus dengan sadar mengenai tujuan dia menulis resensi. Oleh sebab itu, penulis harus teliti menuangkan sasaran – sasaran yang tepat dalam resensi yang ditulisnya agar dapat menggambarkan secara jelas mengenai segala hal yang ada dalam buku tersebut, yang pada akhirnya menjadi pertimbangan pembaca untuk menentukan apakah buku itu layak baca atau tidak.

CONTOH RESENSI
Resensi novel
The Secret Life Of Bees
Setelah membaca Killing a Mocking Bird rasanya tidak ada buku yang dapat menggambarkan luka akibat diskriminasi warna kulit senatural buku ini, mungkin hanya The Secret Life Of Bees lah yang dapat menggambarkan begitu natural dan dalam tentang luka akibat praktek diskriminasi yang terjadi di Amerika tahun 60-an.

Lily Owens melalui pencarian panjang untuk menemukan sosok seoarang Ibu yang selalu dihalangi oleh ayahnya T. Ray. Sosok ibu yang sempurna telah hancur ketika T. Ray memberitahukan kenyataan dibalik kematian Ibunya. Kenyataan yang menghancurkan hati gadis berumur 14 tahun ini.

Lily yang putus asa ini akhirnya melarikan diri dengan Rosaleen pembantunya setelah Rosaleen menghina pria kulit putih. Dalam pelarian ini, bukan hanya pelarian mencari tempat belindung dari kejaran polisi tetapi juga awal dari pencarian Lily akan sosok Ibu.

Dituntun oleh peninggalan Ibunya, Lily menemukan hati perempuan-perempuan yang menumbuhkan hubungan baru Ibu dan anak yang selalu diimpikan oleh Lily Owens, yang didapatnya dari sebuah perternakan Lebah.

Cerita dan penulisan yang unik karena setiap bab-nya diawali dengan quote-quote tentang Lebah dan dunianya. Sebuah Novel yang menyentuh hati.

Sumber          
Aan sugianto mas.2001.Kajian Prosa Fiksi Drama.STKIP.Kuningan

Nama              : Fatma Kusuma Wardani
NPM               : 10208486
Kelas               : 3EA10
Tugas Bahasa Indonesia 2

Selasa, 17 Mei 2011

TEKNIK KLIRING


BAB I PENDAHULUAN
 
Kliring adalah perhitungan utang piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalulintas pembayaran giral.
Tujuan kliring dilaksanakan oleh Bank Indonesia adalah untuk memajukan dan memperlancar lalulintas pembayaran giral, agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih mudah, aman, dan efisien, dan merupakan salah satu pelayanan bank kepada nasabah.
Warkat yang dikliringkan adalah cek bank lain, bilyet giro bank lain, surat perintah bayar lain, dan penerbitan wesel. Kesemua warkat tersebut dinyatakan dalam mata uang rupiah dan bernilai nominal penuh.
Dua macam penyertaan kliring yaitu, penyertaan langsung, yaitu perhitungan warkat secara langsung dalam pertemuan kliring, dan penyertaan tidak langsung, yaitu perhitungan warkat dalam pertemuan kliring oleh suatu kantor bank melalui kantor pusat atau melalui cabang lain.
Terdapat beberapa istilah yang harus diperhatikan, antara lain :
·      Tolakan kliring, adalah tolakan atas warkat.
·      Posdated Cheque, adalah tanggal cek B/G yang belum jatuh tempo.
·      Cross Clearing, adalah penarikan cek melalui kliring atas beban dana yang diharapkan akan diterima penarik dari setoran cek bank lain.
·      Call Money, adalah pinjaman bagi bank yang kalha kliring (maks 7 hari).

Proses penyelesaian warkat-warkat kliring di lembaga kliring (dilihat dari sisi bank), yaitu
·      Kliring keluar
Membawa warkat kliring ke lembaga kliring (Nota debet/kredit keluar).
·      Kliring masuk
Menerima warkat kliring dari lembaga kliring (Nota debet/kredit masuk).
·      Pengembalian kliring
Pengembalian warkat yang tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Warkat kliring yang diserahkan meliputi :
·      Nota Debet Keluar,menambah
·      Nota Kredit Keluar,mengurangi

Sementara itu warkat yang akan diterima meliputi :
·      Nota Debet Masuk,mengurangi
·      Nota Kredit Masuk,menambah

Gambaran perhitungan Kliring
ND Keluar       (+)
NDMasuk       (-)
NKKeluar       (-)
NK Masuk       (+)    +
      ----------------
  (+/-) Jika (+) maka menang Kliring
           Jika (-) maka kalah kliring


Setelah proses kliring berjalan, pada sore hari masing-masing bank akan membuat perhitungan kliring untuk mengetahui apakah bank tersebut menang atau kalah kliring.
·      Kalah Kliring : Jika transfer masuk dan tagihan cek/bg bank lain atau nota debet keluar lebih kecil dari transfer keluar dan tagihan cek/bg bank sendiri atau nota debet masuk (aset bank ybs bertambah)
·      Menang Kliring: Jika transfer masuk dan tagihan cek/bg bank lain atau nota debet keluar lebih besar dari transfer keluar dan tagihan cek/bg bank sendiri

Beberapa alasan penlokan kliring, antara lain :
·      Asal cek atau B/G salah.
·      Tanggal cek atau B/G belum jatuh tempo.
·      Materai tidak ada atau tidak cukup.
·      Jumlah yang tertulis dalam angka dan huruf berbeda.
·      Tanda tangan atau cap perusahaan tidak sama dengan specimen atau bisa juga karena tidak lengkap.
·      Coretan atau perubahan tidak ditandatangani.
·      Cek atau B/G telah kadaluarsa (lewat dari 70 hari).
·      Resi cek belum kembali.
·      Endosment cek tidak benar, artinya pemindahtanganan antar nasabah dalam cek tidak benar atau tidak memenuhi syarat.
·      Rekening sudah ditutup.
·      Dibatalkan oleh penarik, dalam hal ini yang memiliki rekening yang menerbitkan cek atau B/G.
·      Rekening diblokir oleh yang berwenang.
·      Kondisi cek atau B/G tidak sempurna.

  
BAB II PEMBAHASAN

Contoh kasus kalah menang kliring :
Siti JKT
Karman
Cek Tn. Z                             Rp 2.000.000
Cek Tn. A                    Rp 3.000.000
B/G Ny. K                            Rp 3.000.000
Cek Tn. B                    Rp 2.000.000
Cek Tn. L                             Rp 4.000.000
B/G PT. C                    Rp 4.000.000
Cek Ny. G                            Rp 1.000.000
B/G PT.D                     Rp 5.000.000
Nota Debet PT. X              Rp 10.000.000
Cek Tn. E                    Rp 2.000.000
B/G PT. Y                            Rp 15.000.000
Nota Debet PT. F      Rp 10.000.000
Nota Kredit PT. M            Rp 10.000.000
Nota Kredit PT. G     Rp5.000.000

Tolakan
Tolakan
Cek Tn. Z
Cek Tn. A
Cek Tn. L
B/G PT. D
B/G PT. Y
B/G PT.C

Yang ada disisi Siti adalah surat yang dikirimkan oleh Karman kepada Bank Siti. (Coret yang ditolak).

Siti JKT                           Karman
-Rp 2.000.000              +Rp 2.000.000
-Rp 3.000.000              +Rp 3.000.000
-Rp 4.000.000              +Rp 4.000.000
-Rp 1.000.000              +Rp 1.000.000
-Rp 10.000.000            +Rp 10.000.000
-Rp 15.000.000            +Rp 15.000.000
+Rp 10.000.000            -Rp 10.000.000
________________ ___________________

+Rp 3.000.000              -Rp 3.000.000
+Rp 2.000.000              -Rp 2.000.000
+Rp 4.000.000              -Rp 4.000.000
+Rp 5.000.000              -Rp 5.000.000
+Rp 2.000.000              -Rp 2.000.000
-Rp 10.000.000            +Rp 10.000.000
-Rp 5.000.000              +Rp 5.000.000
_________________ ___________________
+Rp 5.000.000             -Rp 5.000.000


Dari hasil perhitungan diatas, apabila bank mempunyai deposit sebesar Rp 100.000.000 dan cadangan minimal 8%, maka perhitungannya sebagai berikut :
a.       Siti (Deposit Rp 100.000.000) (min 8%)
R/K pada BI
Rp 8.000.000 + Rp 5.000.000 = Rp 13.000.000
b.      Karman (Deposit Rp 100.000.000) (min 8%)
Rp 8.000.000 + Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 = Rp 5.000.000

Karena cadangan yang dimiliki bank Karman kurang dari cadangan minimum yang ada di Bank Indonesia, maka bank Karman harus meminjam uang kepada Siti sebesar Rp 3.000.000.

Di dalam menyusun neraca, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bank, yaitu :
1.      Kas
2.      R/K pada BI. R/K pada BI diperhitungkan berdasarkan RR+ER+hasil dari kliring. RR yang ditetapkan oleh BI adalah minimum 8%. Sedangkan ER merupakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh bank tersebut.
3.      Kredit, yang disalurkan oleh perbankan terdiri dari 2 jenis, yaitu kredit komersial dan KUK (Kredit Usaha Kecil). Di dalam dunia perbankan, KUK telah ditetapkan sebesar 20% dari deposit. Hal ini diberikan pemerintah agar perbankan tidak memprioriaskan kredit komersial. Hal ini disebabkan bunga kredit komersial lebih besar daripada bunga KUK, oleh karena itu perbankan lebih tertarik dengan kredit komersial dibanding dengan KUK. Didalam memberikan kredit bank juga harus memperhatikan LDR, dan LDR max adalah sebesar 110% dimana 100% dari deposit dan 10% dari modal sendiri.
4.      Dana pihak ketiga. Sehingga neracanya dapat digambarkan sebagai berikut.

SITI JKT
NERACA

AKTIVA
LIABILITIES
Kas
R/K pada BI                  
Kredit
Tabungan
Giro
Deposito

KREDIT
Pada dasarnya kredit dibagi 2, yaitu kredit komersial dan KUK. Kredit komersial adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat luas. Sedangkan KUK (Kredit Usaha Kecil) adalah kredit yang diberikan bank kepada nasabah usaha kecil dengan plafon kredit maksimum Rp 250.000.000 untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit tersebut dapat berupa kredit investasi maupun kredit modal kerja. Jumlah loan dan neraca dapat dihitung sebagai berikut.

Kredit Komersial Rp xxxxxx
KUK Rp (20% xxxxxx) –
-------------------------
Jumlah kredit Rp xxxxxxx

Menghitung bunga kredit

i x Harga bunga x Nominal
-------------------------------------
                 360

Profit
Profit = i2 – i1
Dimana i1 adalah bunga bank yang diberikan bank kepada nasabah sebagai balas jasa perbankan. Sedangkan i2 adalah bunga yang dibebankan kepada penerima kredit. 


BAB III PENUTUP

Dari contoh kasus diatas diketahui bahwa proses kliring yang terjadi melibatkan 3 pihak, yaitu pihak Siti, Karman, dan BI. Dimana BI sebagai bank penyelenggara kliring dan mediator karena BI berperan sebagai mediator diantara kedua bank tersebut.
Bank yang menang kliring adalah bank yang jumlah warkat tagihan warkat kliring melebihi pembayaran warkat kliringnya. Sedangkan bank yang kalah kliring justru sebaliknya, dimana pembayaran warkat kliring lebih besar daripada warkat tagihan.
Untuk menyusun neraca, hal yang harus diperhatikan, yaitu kas, R/K pada BI, Kredit, dan dana pihak ketiga. Kredit diperlukan untuk menghitung profit yang dibagi 2, yaitu kredit komersial dan KUK (Kredit Usaha Kecil).

Nama               : Fatma Kusuma Wardani      
Kelas               : 3EA10
NPM               : 10208486
Tugas Komputer Lembaga Keuangan Perbankan