Sabtu, 19 Maret 2011

PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN


BAB I  PENDAHULUAN
            Dari kegiatan jual beli uang inilah bank akan memperoleh keuntungan yaitu dari selisih harga beli (bunga simpanan) dengan harga jual (bunga pinjaman). Disamping itu kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana adalah memberikan jasa-jasa lainya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperlancar kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.
Adapun jenis sumber-sumber dana bank tersebut :
·         Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
·         Dana yang berasal dari masyarakat luas
·         Dana yang bersumber dari lembaga lain

BAB II LANDASAN TEORI
            Tabungan merupakan simpanan yang paling populer dikalangan masyarakat umum. Menabung di bank bukan saja menghindarkan dari resiko kehilangan dan kerusakan, akan tetapi juga memperoleh penghasilan dari bunga. Dengan demikian jumlah uang akan bertambah dari waktu ke waktu sekalipun tidak ditambah. Simpanan tabungan juga mempunyai syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu dengan lainnya.
            Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
            Deposito berjangka (Time Deposit) merupakan salah satu produk perbankan yang dapat dipilih nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Kepada setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan kepada para deposan merupakan bunga yang tertinggi, jika dibandingkan dengan simpanan giro dan tabungan, sehingga deposito oleh sebagian bank di anggap sebagai dana mahal.

BAB III PEMBAHASAN
Contoh perhitungan bunga tabungan :
Berikut ini transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tutik pada SITIBANK selama bulan Maret:
2/3       setor tunai                               Rp. 10.000.000,-
5/3       produk kredit giro Z               Rp.  5.000.000,-
8/3       produk debet deposito K        Rp.  2.000.000,-
17/3     tarik tunai                                Rp.  3.000.000,-
23/3     pinbuk kredit cek F (BTN)     Rp.  8.000.000,-
Diketahui suku bunga pada SITIBANK saat itu 10%.
Pertanyaan :
a.      Berapa saldo awal bulan April?
b.      Berapa bunga tabungan Tutik bulan Maret?
c.       Berapa saldo akhir bulan Maret dan rekap transaksinya!

LAPORAN REKENING TABUNGAN
NY. TUTIK PER 31 MARET 2010

Tgl.
Transaksi
Debet
Kredit
Saldo
2/3
Kas
     Tab. Tutik    
      10.000.000
     
10.000.000
10.000.000
5/3
Giro Z
     Tab. Tutik
        5.000.000
       
5.000.000
15.000.000
8/3
Tab. Tutik
     Deposito K
        2.000.000
      
2.000.000
13.000.000
17/3
Tab. Tutik
     Kas
        3.000.000 
      
3.000.000
10.000.000
28/3
R/K pd BI
     Tab. tunai
        8.000.000
       
8.000.000
18.000.000

A.    Metode saldo harian
Perhitungan bunga dilakukan pada transaksi tanggal 5/3 yaitu 15 jt dari setor tunai pada tanggal 2/3 10 jt dan kredit giro tanggal 5/3 sebesar 5 jt.
5/3       =10jt x 5-2 x 10jt : 365           = x x x    
8/3       =10jt x 8-5 x 15jt : 365           = x x x
17/3     =10jt x 17-8 x 10jt : 365         = x x x
23/3     =10jt x 23-17 x 10jt : 365       = x x x
31/3     =10jt x 31-23 + 1 x 18jt : 365 = x x x
                                                            --------- +
TOTAL BUNGA :                             Rp. x x x x

B.     Metode Saldo Terendah
Terjadi pada transaksi tgl. 17/3 sebesar 10 jt
Perhitungan bunga : = 10% x 31-2 + 1 x 10jt :365 = x x x


C.     Metode Saldo Rata-rata
Perhitungan saldo rata-rata :
=10%  x 31-2 + 1 x rata-rata saldo : 365 = x x x
=10% x 31-2 + 1 x ( 10jt+15jt+13jt+10jt18jt / 5) : 365 = x x x
Saldo awal ¼ = 18jt + bunga ( x x x)
Total bunga seluruh nasabah Bank (i1) :
                                                BUNGA
TOTAL TABUNGAN              x x x x x
TOTAL GIRO                          x x x x x
TOTAL DEPOSITO                 x x x x x +
TOTAL BUNGA                      x x x x x
                         

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
          Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan perhitungan bunga bank untuk mencari keuntungan bunga bank yaitu = i2-i1.
Nama               : Fatma Kusuma Wardani      
Kelas               : 3EA10
NPM               : 10208486
Tugas Komputer Lembaga Keuangan Perbankan

KLIRING

BAB I  PENDAHULUAN

Kliring antar bank adalah pertukaran warkat atau data elektronik antar bank atas nama bank maupun nasabah yang hasil perrhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Warkat atau data keuangan elektronik dimaksud merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diatur dalam peraturan perundang-undangan atau ketentuan lain yang berlaku yang lazim digunakan dalam transaksi pembayaran. Adapun system kliring antar bank meliputi system kliring domestic dan lintas Negara. Pengaturan system kliring lintas Negara mencakup antara lain:
  • Penetapan persyaratan bagi Bank Indonesia atau bank dalam keanggotaan pada system kliring yang bersifat regional atau internasional.
  • Pengaturan mengenai kesepakatan antara Bank Indonesia atau lembaga lain sebagai penyelenggara system pembayaran Negara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan kliring dan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank.

BAB II LANDASAN TEORI

Sesuai cetak biru system Pembayaran Nasional Bank Indonesia (1995), mulai tahun 1996 dikembangkan kliring local elektronik dengan teknologi image oleh Urusan Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia. Pada tanggal 18 September 1998, Bank Indonesia meresmikan pengguanaan Sistem Kliring Elektronik (SKE) untuk local Jakarta. Pada awalnya, jumlah peserta kliring masih terbatas pada tujuh bank yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Central Asia (BCA), Deutsche Bank, Standart Chartered, Citibank dan dua pesaing internal dari Bank Indonesia (Bagian Akunting Thamrin dan Bagian Akunting Kota). Keikutsertaan kantor-kantor bank dalam kliring elektronik dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan teknis masing-masing bank. Kliring elektronik secara menyeluruh di Jakarta baru dimulai pada tanggal 18 Juni 2001.
Kliring elektronik yang sudah dikembangkan di Indonesia, sesuai uraian sejarahnya di atas, adalah kliring local dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring yang didasarkan pada data keuangan elektronik disertai penyampaian warkat peserta kepada penyelenggara klilring diteruskan kepada penerima. Tujuan diselenggarakannya kliring elektronik adalah :
1.       Meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan system pembayaran cepat, akurat, andal, aman, dan lancar.
2.       Meningkatkan efisiensi, efktifitas, dan keamanan pelaksanaan dan pengawasan proses kliring.
3.       Memenuhi kebutuhan informasi para peserta kliring tentang hasil perhitungan kliring secara lebih cepat, akurat, dan tepat waktu.
Warkat merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan melalui kliring. Jenis warkat yang dapat diperhitungkan dalam kliring adalah : cek, bilyet giro, wasel bank untuk transfer, surat bukti penerimaan transfer, nota debet dan nota kredit
      Dokumen kliring merupakan dokumen control dan berfungsi sebagai alat bantu dalam proses perhitungan kliring yang terdiri dari :
·         Bukti Penyerahan Warkat Debet kliring penyerahan (BPWD)
·         Bukti Penyerahan Warkat Kredit kliring penyerahan (BPWK)
·         Kartu Batch warkat debet
·         Kartu Batch warkat kredit
·         Lembar substitusi

BAB III PEMBAHASAN
Contoh Mekanisme Kliring :
            Terdapat 2 buah bank umum nasional yaitu SITIBANK dan KARMANBANK. Keduanya memiliki asset yang sama-sama disimpan disuatu tempat yakni Bank Indonesia. Seluruh asset yang di simpan di BI disebut Rekening Koran (R/K pada BI). BI mencatat R/K SITIBANK dan R/K KARMANBANK pada kolom Liability(kredit). Kedua bank pun memiliki pembukuan yakni R/K pada BI dicatat di sisi Asset dan disisi Liability terdapat tabungan, giro, deposito, dan simpanan masyarakat lainnya.
            Sebuah kasus misalnya : SITIBANK memiliki seorang nasabah yang bernama Gino, ia mengirimkan cek sebesar Rp. 10 jt kepada Atun nasabah KARMANBANK. Atun mencairkan cek tersebut di KARMANBANK, lalu KARMANBANK melakukan perubahan pembukuan menjadi R/K pada BI dicatat di kolom debet dan  tabungan Atun Rp. 10 jt dikolom kredit.  Begitu pula SITIBANK melakukan perubahan pembukuan pada rekening Gino menjadi Giro Gino pada kolom Debet dan R/K pada BI dikolom Kredit. Proses pemindahn giro berupa cek dari bank lain disebut Pinbuk Kredit. Pada BI R/K SITIBANK dan R/K KARMANBANK dicatat disisi Liability. Lalu karena KARMANBANK mengirimkan surat ke SITIBANK melalui BI yang disebut Nota Debet Keluar, maka terjadi perubahan jumlah R/K KARMANBANK di BI menjadi bertambah, kemudian SITIBANK menerima surat dari KARMANBANK melalui BI yang menyatakan bahwa sudah terjadi transaksi pencairan cek sebesar Rp. 10 jt dari nasabah Gino kepada Atun nasabah KARMANBANK, surat tersebut adalah Nota Debet Masuk, lalu SITIBANK melakukan perubahan rekening pada BI menjadi berkurang.
            Kasus lain misalnya : Atun mengambil tabungan sebesar Rp.20 jt pada KARMANBANK, lalu KARMANBANK melakukan perubahan pembukuan menjadi Tab. Atun pada sisi Debet Rp.20 jt dan R/K pada BI disisi Kredit Rp.20 jt. Lalu KARMANBANK mengirimkan surat yaitu Nota Kredit Keluar yang menyatakan bahwa telah terjadi transaksi pada rekening Atun maka BI melakukan perubahan pembukuan R/K KARMANBANK menjadi R/K KARMANBANK pada sisi Debet dan R/K SITIBANK pada sisi Kredit sebesar Rp.20 jt. Lalu BI mengirimkan Nota Kredit Masuk pada SITIBANK ini menjadi tolakan kliring, lalu SITIBANK melakukan perubahan pembukuan menjadi R/K pada BI pada sisi Debet Tab. Gino pada sisi Kredit sebesar Rp. 20 jt.


BAB IV PENUTUP
          Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan setiap transaksi memliki suatu proses yang panjang. Dengan adanya lembaga kliring, maslah seperti waktu pertemuan, tempat, siapa yang hadir, besarnya dana yang dibutuhkan utuk penyelesaian utang piutang dan sebagainya telah ditentukan dan di organisir.
Nama               : Fatma Kusuma Wardani      
Kelas               : 3EA10
NPM               : 10208486
Sumber            : Sawitri, Peni dan Hartanto, Eko. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (seri diktat      kuliah).2007.Gunadarma.Jakarta

Tugas Komputer Lembaga Keuangan Perbankan

Minggu, 06 Maret 2011

Lima Sekawan


Analisis Kesalahan Berbahasa

Lima Sekawan

Pagi-pagi sekali aku sudah terbangun dari tidurku. Maklum hari ini adalah hari minggu dan walaupun aku anak perempuan biasanya aku bermalas-malasan hingga siang hari. Aku berencana akan mengunjungi salah satu tempat rekreasi yang ada di Jakarta hari ini bersama empat sahabatku Endah, Ani, Evi, dan Febri. Kami berlima bersahabat dari kecil. Selain karena rumah kami yang berdekatan satu sama lainnya, orang tua kami juga sangat akrab. Maka tak heran jika kami selalu bersama-sama jika sedang bermain atau berpergian. Ketika masih sekolah menengah kami menamakan kelompok kami sebagai Lima Sekawan. Lima sekawan ini adalah kumpulan dari lima anak perempuan yang bersahabat dari kecil. Sedangkan kata sekawan diambil dari akronim setia kawan. Hingga saat ini kami masih kerap untuk berkumpul bersama walaupun kami berkuliah di perguruan tinggi yang berbeda dan mempunyai kesibukan masing-masing.

Hari ini adalah tepat lima tahun hari jadi dari lima sekawan. Kami berlima berencana untuk merayakannya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sekaligus untuk mengunjungi aneka ragam kesenian dari Indonesia yang ada di tempat tersebut. Tepat pukul 07.00 kami sudah harus berkumpul di kediaman Febri, karena kami akan menggunakan kendaraan Febry. Aku yang tak terbiasa untuk bangun pagi pada hari libur harus merelakan waktu istirahatku.  Waktu menunjukkan pukul 07.00 dan kami semua langsung bergegas menuju TMII. Diawali dengan membaca do’a terlebih dahulu kami langsung menaiki kendaraan dengan semangat. Sepanjang jalan menuju TMII kami saling bercerita dan bernyanyi. Tampak raut muka bahagia terpancar dari muka kami masing-masing. Perjalanan yang memakan waktu 45 menit terasa amat menyenangkan.

Tak terasa kami sudah tiba di TMII. Kami langsung menuju loket untuk membeli tiket masuk. Tempat yang kami kunjungi pertama adalah Anjungan dari provinsi Sumatera Barat. Kami beristirahat dan berfoto-foto bersama disana. Pada saat yang bersamaan disana terdapat pentas kesenian dari suku minang. Kami pun bergegas untuk menyaksikan pertunjukkan tersebut. Dengan antusias kami menyaksikan pertunjukkan tersebut. Tak ketinggalan kami pun foto bersama dengan para pemain yang tampil pada pentas kesenian tersebut. Usai menyaksikan pentas kesenian tersebut kami langsung menuju ke anjungan provisi lainnya untuk menyaksikan aneka ragam budaya yang ada di tiap-tipa provinsi.
Haripun menjelang sore. Setelah puas berkeliling TMII kami memutuskan untuk beristirahat di danau sebelum meninggalkan TMII untuk pulang. Di danau kami merayakan puncak dari hari jadi lima sekawan yang kelima. Kami mengadakan acara tiup lilin dan potong kue. Setelah itu kami saling mengucapkan harapan-harapan dan semua keinginan kami yang belum terwujud untuk lima sekawan. Pada intinya isi dari harapan-harapan kami adalah ingin selalu bersama dan selalu berdekatan. Kami yang bersahabat dari kecil juga berniat untuk tidak pindah dari rumah orang tua kami jika nanti diantara kami sudah berkeluarga. Walaupun niat tersebut agak sulit untuk dilakukan tapi tidak bisa dipungkiri kalau kami bisa bersahabat baik karena rumah kami yang berdekatan. Teman rumahku adalah teman bermainku sehari-hari adalah slogan awal dari kelompok kami. Setelah saling bercerita kami pun langsung berpelukan. Tampak air mata bahagia keluar dari mata kami masing-masing. Kami seakan tak ingin kebersamaan ini usai, tapi kami juga harus sadar karena waktulah yang memaksa kami untuk melupakan keinginan tersebut. Kami pun langsung bergegas pulang dan tak lupa untuk membaca do’a agar diberi keselamatan saat di perjalanan nanti.
Sepanjang perjalanan pulang kami terus bercerita. Kami seperti tidak ingin menyia-nyiakan waktu ini. Lelah yang kami rasakan terasa tak berarti dengan kebersamaan yang kami dapatkan. Persahabatan ini layaknya kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu.

Analisisnya:
Menurut saya cerita yang disajikan kurang menarik. Karena, tokoh yang dibahas hanya tokoh aku dan tokoh yang berperan sebagai teman-teman aku tidak begitu berperan secara individual. Cerita ini menceritakan tentang sekelompok sahabat yang ingin merayakan hari jadi persahabatan mereka di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Mempererat tali silaturrahmi antara sahabat dengan keluarga mereka masing-masing. Kecintaan terhadap   sahabat yang mengajarkan kita untuk saling mengingatkan dan mengenang kenangan yang lama telah dijalani oleh seorang sahabat. Dalam cerita ini adalah tokoh aku ingin merayakan hari jadi persahabatan mereka yang bertempat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Yang dirayakan dengan menghabiskan waktu untuk jalan-jalan bersama  menghabiskan waktu dengan bercerita tentang kenangan-kenangan yang mereka lewati selama mereka bersahabat. Mereka semua menikmati perjalanan mereka dengan riang gembira, dan tidak menyia-nyiakan waktu yang mereka lewati.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
”Hari ini tepat lima tahun hari jadi dari lima sekawan. Kami berlima berencana untuk merayakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sekaligus untuk mengunjungi aneka ragam kesenian dari indonesia yang ada ditempat tersebut”.

Tidak hanya itu cerita ini mengajarkan kita bagaimana untuk selalu menjaga tali silaturrahmi antara persahabatan dan keluarga mereka masing-masing.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
“Kami yang bersahabat dari kecil juga berniat untuk tidak pindah dari rumah orang tua kami jika nanti diantara kami sudah ada yang berkeluarga. Walaupun niat tersebut agak sulit untuk dilakukan tapi tidak bisa dipungkiri kalau kami bisa bersahabat dengan baik karena rumah kami yang berdekatan”

Dan kekurangannya menurut saya adalah dalam penceritaan tokoh, yang dibahas hanya satu tokoh saja yaitu tokoh aku. Sedangkan tokoh yang lainnya kurang berperan secara individual.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
“Aku berencana akan mengunjungi salah satu tempat rekreasi yang ada di Jakarta hari ini bersama empat sahabatku Endah, Ani, Evi, dan Febri”

Nama              : Fatma Kusuma Wardani
NPM               : 10208486
Kelas               : 3EA10
Tulisan Bahasa Indonesia 2
Sumber           : Febry Sulistywati

Teman di Rumah Sebagai Teman Bermainku

Analisis Kesalahan Berbahasa

Teman di Rumah Sebagai Teman Bermainku

Saya dan Sasa adalah seorang sahabat sewaktu duduk di sekolah dasar. Sasa seoarang sahabat yang sangat menyenangkan dan baik hati. Sayapun beruntung mempunyai sahabat seperi Sasa. Kami selalu bermain boneka, masak-masakan, congklak, bekel, hingga mengerjakan pekerjaan rumah besama-sama.
Tidak hanya di rumah saja kami selalu bermain bersama-sama tetapi di sekolahpun kami juga selalu bersamasama. Sasa di kelas termasuk anak yang pandai dan rajin, banyak teman sekelas kami yang meminta diajarkan apabila ada pelajaran yang tidak dimengerti dan secara sabar Sasapun mengajarinya hingga temannya mengerti.
            Tetapi belakangan ini Sasa tidak masuk sekolah dan teman-temannyapun merasa kehilangan karena tidak ada yang mengajarinya lagi apabila ada pelajaran yang tidak di mengerti. Sayapun sudah jarang bermain bersama Sasa di rumah dan setelah beberapa hari kami tidak bermain bersama-sama lalu Saya berinisiatif untuk ke rumahnya dan menanyakan Sasa ke mana karena tidak terlihat selama beberapa hari ini.
            Ketika saya sampai di rumah Sasa, Bu Rahmapun menyabut Saya dengan manis dan mempersilahkan Saya untuk masuk ke dalam kamar Sasa. Sayapun sangat terkejut melihat keadaan Sasa yang hanya tergolek lemas di kamar. Sayapun menanyakan keadaan Sasa dan Sasa menjawab dengan senyuman manisnya dengan berkata Saya baik-baik saja ko. Di tempat tidurnya tergelatak buku pelajaran yang belum sempat dipelajarinya di sekolah karena takut tertinggal pelajaran di sekolah Sasa hanya bisa belajar di dalam kamarnya saja.
            Setelah beberapa menit kami berbincang di kamar Sasa lalu Saya berinisiatif untuk pulang karena Sasa sedang sakit dan perlu istirat yang banyak dan Sasa menitip salam kepada teman-temannya karena sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah.
            Sayapun berpamitan kepada Bu Ratna dan meminta saya dan teman-teman Sasa di kelas untuk mendo’akan agar Sasa agar cepat sembuh dan kembali ke sekolah seperti biasa. Lalu Bu Ratna bilang kepada Saya bahwa Sasa sebenarnya mengidap penyakit yang cukup parah dan Sasa selalu berusaha untuk kesembuhannya dengan meminum obat yang telah dianjurkan oleh dokter dan selalu yakin bahwa dia akan sembuh dari penyakitnya. Saya kaget mendengar pernyataan dari Bu ratna dan tidak menyangka selama ini kalau Sasa mengidap penyakit yang cukup parah.
            Setelah beberapa hari Sasa tidak masuk akhirnya Sasapun masuk kembali dan belajar kembali bersama kami. Teman sekelas dan Bu Guru kamipun merasa senang akhirnya Sasa sudah masuk kembali ke kelas.
            Sayapun merasa senang Sasa sudah sembuh karena semangatnya Sasa yang sangat tinggi untuk sembuh kembali dan terlepas dari penyakit yang mengidap tubuhnya sudah terlepas dari tubuhnya. Dan kami dapat bermain dan belajar bersama-sama lagi seperti biasanya kembali.

Analisisnya:
Menurut saya cerita yang disajikan sangat menarik dan patut kita contoh. Cerita ini menceritakan seorang sahabat yang sangat menyenangkan dan baik hati. Seorang gadis itu bernama Sasa. Dia sangat disukai oleh teman-temannya dan ia juga sangat pandai dan rajin sehingga ia selalu membantu temannya yang sedang kesulitan dalam belajar. Ia mengajarinya dengan sabar sekali kepada teman-temannya.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
Saya dan Sasa adalah seorang sahabat sewaktu duduk di Sekolah Dasar. Sasa seorang sahabat yangsangat menyenangkan dan baik hat. Sayapun beruntung mempunyai sahabat seperti Sasa. Kami selalu bermain boneka, masak-masakan, congklak, bekel, hingga mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama.

Tidak hanya di rumah saja kami selalu bermain bersama-sama tetapi di sekolahpun kami juga selalu bersama-sama. Sasa di kelas termasuk anak yang pandai dan rajin, banyak teman sekelas kami yang meminta diajarkan apabila ada pelajaran yang tidak dimengerti dan secara sabar Sasapun mengajarinya hingga temannya mengerti.

Tidak hanya itu, cerita ini mengajarkan kita untuk selalu semangat dan yakin dengan musibah apapun yang diberi oleh Allah.

 Kutipan ceritanya sebagai barikut:
Sayapun merasa senang Sasa sudah sembuh karena semangatnya Sasa yang sangat tinggi untuk sembuh kemballi dan terlepas dari penyakit yang mengidap tubuhnya sudah terlepas dari tubuhnya. Dan kami dapat bermaindan belajar bersama-sama lagi seperti biasanya kembali.

            Dan kekurangannya dalam cerita ini adalah banyak sekali kata-kata yang kurang hurufnya, penulisan huruf besar-kecil, juga banyak kata-kata yang mengulang tidak berguna dan nama tokoh berbeda tetapi 1 orang.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
Ketika saya sampai di rumah Sasa, Bu Rahmapun menyabut Saya dengan manis dan mempersilakan Saya untuk masuk ke dalam kamar Sasa.

Sayapun berpamitan kepada Bu Ratna dan meminta saya dan teman-teman Sasa di kelas untuk mendo’akan agar Sasa agar cepat sembuh dan kembali ke sekolah seperti biasa. 

Nama              : Fatma Kusuma Wardani
NPM               : 10208486
Kelas               : 3EA10
Tulisan Bahasa Indonesia 2
Sumber           : Endah Ari Kusumadewi