Minggu, 06 Maret 2011

Lima Sekawan


Analisis Kesalahan Berbahasa

Lima Sekawan

Pagi-pagi sekali aku sudah terbangun dari tidurku. Maklum hari ini adalah hari minggu dan walaupun aku anak perempuan biasanya aku bermalas-malasan hingga siang hari. Aku berencana akan mengunjungi salah satu tempat rekreasi yang ada di Jakarta hari ini bersama empat sahabatku Endah, Ani, Evi, dan Febri. Kami berlima bersahabat dari kecil. Selain karena rumah kami yang berdekatan satu sama lainnya, orang tua kami juga sangat akrab. Maka tak heran jika kami selalu bersama-sama jika sedang bermain atau berpergian. Ketika masih sekolah menengah kami menamakan kelompok kami sebagai Lima Sekawan. Lima sekawan ini adalah kumpulan dari lima anak perempuan yang bersahabat dari kecil. Sedangkan kata sekawan diambil dari akronim setia kawan. Hingga saat ini kami masih kerap untuk berkumpul bersama walaupun kami berkuliah di perguruan tinggi yang berbeda dan mempunyai kesibukan masing-masing.

Hari ini adalah tepat lima tahun hari jadi dari lima sekawan. Kami berlima berencana untuk merayakannya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sekaligus untuk mengunjungi aneka ragam kesenian dari Indonesia yang ada di tempat tersebut. Tepat pukul 07.00 kami sudah harus berkumpul di kediaman Febri, karena kami akan menggunakan kendaraan Febry. Aku yang tak terbiasa untuk bangun pagi pada hari libur harus merelakan waktu istirahatku.  Waktu menunjukkan pukul 07.00 dan kami semua langsung bergegas menuju TMII. Diawali dengan membaca do’a terlebih dahulu kami langsung menaiki kendaraan dengan semangat. Sepanjang jalan menuju TMII kami saling bercerita dan bernyanyi. Tampak raut muka bahagia terpancar dari muka kami masing-masing. Perjalanan yang memakan waktu 45 menit terasa amat menyenangkan.

Tak terasa kami sudah tiba di TMII. Kami langsung menuju loket untuk membeli tiket masuk. Tempat yang kami kunjungi pertama adalah Anjungan dari provinsi Sumatera Barat. Kami beristirahat dan berfoto-foto bersama disana. Pada saat yang bersamaan disana terdapat pentas kesenian dari suku minang. Kami pun bergegas untuk menyaksikan pertunjukkan tersebut. Dengan antusias kami menyaksikan pertunjukkan tersebut. Tak ketinggalan kami pun foto bersama dengan para pemain yang tampil pada pentas kesenian tersebut. Usai menyaksikan pentas kesenian tersebut kami langsung menuju ke anjungan provisi lainnya untuk menyaksikan aneka ragam budaya yang ada di tiap-tipa provinsi.
Haripun menjelang sore. Setelah puas berkeliling TMII kami memutuskan untuk beristirahat di danau sebelum meninggalkan TMII untuk pulang. Di danau kami merayakan puncak dari hari jadi lima sekawan yang kelima. Kami mengadakan acara tiup lilin dan potong kue. Setelah itu kami saling mengucapkan harapan-harapan dan semua keinginan kami yang belum terwujud untuk lima sekawan. Pada intinya isi dari harapan-harapan kami adalah ingin selalu bersama dan selalu berdekatan. Kami yang bersahabat dari kecil juga berniat untuk tidak pindah dari rumah orang tua kami jika nanti diantara kami sudah berkeluarga. Walaupun niat tersebut agak sulit untuk dilakukan tapi tidak bisa dipungkiri kalau kami bisa bersahabat baik karena rumah kami yang berdekatan. Teman rumahku adalah teman bermainku sehari-hari adalah slogan awal dari kelompok kami. Setelah saling bercerita kami pun langsung berpelukan. Tampak air mata bahagia keluar dari mata kami masing-masing. Kami seakan tak ingin kebersamaan ini usai, tapi kami juga harus sadar karena waktulah yang memaksa kami untuk melupakan keinginan tersebut. Kami pun langsung bergegas pulang dan tak lupa untuk membaca do’a agar diberi keselamatan saat di perjalanan nanti.
Sepanjang perjalanan pulang kami terus bercerita. Kami seperti tidak ingin menyia-nyiakan waktu ini. Lelah yang kami rasakan terasa tak berarti dengan kebersamaan yang kami dapatkan. Persahabatan ini layaknya kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu.

Analisisnya:
Menurut saya cerita yang disajikan kurang menarik. Karena, tokoh yang dibahas hanya tokoh aku dan tokoh yang berperan sebagai teman-teman aku tidak begitu berperan secara individual. Cerita ini menceritakan tentang sekelompok sahabat yang ingin merayakan hari jadi persahabatan mereka di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Mempererat tali silaturrahmi antara sahabat dengan keluarga mereka masing-masing. Kecintaan terhadap   sahabat yang mengajarkan kita untuk saling mengingatkan dan mengenang kenangan yang lama telah dijalani oleh seorang sahabat. Dalam cerita ini adalah tokoh aku ingin merayakan hari jadi persahabatan mereka yang bertempat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Yang dirayakan dengan menghabiskan waktu untuk jalan-jalan bersama  menghabiskan waktu dengan bercerita tentang kenangan-kenangan yang mereka lewati selama mereka bersahabat. Mereka semua menikmati perjalanan mereka dengan riang gembira, dan tidak menyia-nyiakan waktu yang mereka lewati.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
”Hari ini tepat lima tahun hari jadi dari lima sekawan. Kami berlima berencana untuk merayakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sekaligus untuk mengunjungi aneka ragam kesenian dari indonesia yang ada ditempat tersebut”.

Tidak hanya itu cerita ini mengajarkan kita bagaimana untuk selalu menjaga tali silaturrahmi antara persahabatan dan keluarga mereka masing-masing.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
“Kami yang bersahabat dari kecil juga berniat untuk tidak pindah dari rumah orang tua kami jika nanti diantara kami sudah ada yang berkeluarga. Walaupun niat tersebut agak sulit untuk dilakukan tapi tidak bisa dipungkiri kalau kami bisa bersahabat dengan baik karena rumah kami yang berdekatan”

Dan kekurangannya menurut saya adalah dalam penceritaan tokoh, yang dibahas hanya satu tokoh saja yaitu tokoh aku. Sedangkan tokoh yang lainnya kurang berperan secara individual.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
“Aku berencana akan mengunjungi salah satu tempat rekreasi yang ada di Jakarta hari ini bersama empat sahabatku Endah, Ani, Evi, dan Febri”

Nama              : Fatma Kusuma Wardani
NPM               : 10208486
Kelas               : 3EA10
Tulisan Bahasa Indonesia 2
Sumber           : Febry Sulistywati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar