Minggu, 06 Maret 2011

Teman di Rumah Sebagai Teman Bermainku

Analisis Kesalahan Berbahasa

Teman di Rumah Sebagai Teman Bermainku

Saya dan Sasa adalah seorang sahabat sewaktu duduk di sekolah dasar. Sasa seoarang sahabat yang sangat menyenangkan dan baik hati. Sayapun beruntung mempunyai sahabat seperi Sasa. Kami selalu bermain boneka, masak-masakan, congklak, bekel, hingga mengerjakan pekerjaan rumah besama-sama.
Tidak hanya di rumah saja kami selalu bermain bersama-sama tetapi di sekolahpun kami juga selalu bersamasama. Sasa di kelas termasuk anak yang pandai dan rajin, banyak teman sekelas kami yang meminta diajarkan apabila ada pelajaran yang tidak dimengerti dan secara sabar Sasapun mengajarinya hingga temannya mengerti.
            Tetapi belakangan ini Sasa tidak masuk sekolah dan teman-temannyapun merasa kehilangan karena tidak ada yang mengajarinya lagi apabila ada pelajaran yang tidak di mengerti. Sayapun sudah jarang bermain bersama Sasa di rumah dan setelah beberapa hari kami tidak bermain bersama-sama lalu Saya berinisiatif untuk ke rumahnya dan menanyakan Sasa ke mana karena tidak terlihat selama beberapa hari ini.
            Ketika saya sampai di rumah Sasa, Bu Rahmapun menyabut Saya dengan manis dan mempersilahkan Saya untuk masuk ke dalam kamar Sasa. Sayapun sangat terkejut melihat keadaan Sasa yang hanya tergolek lemas di kamar. Sayapun menanyakan keadaan Sasa dan Sasa menjawab dengan senyuman manisnya dengan berkata Saya baik-baik saja ko. Di tempat tidurnya tergelatak buku pelajaran yang belum sempat dipelajarinya di sekolah karena takut tertinggal pelajaran di sekolah Sasa hanya bisa belajar di dalam kamarnya saja.
            Setelah beberapa menit kami berbincang di kamar Sasa lalu Saya berinisiatif untuk pulang karena Sasa sedang sakit dan perlu istirat yang banyak dan Sasa menitip salam kepada teman-temannya karena sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah.
            Sayapun berpamitan kepada Bu Ratna dan meminta saya dan teman-teman Sasa di kelas untuk mendo’akan agar Sasa agar cepat sembuh dan kembali ke sekolah seperti biasa. Lalu Bu Ratna bilang kepada Saya bahwa Sasa sebenarnya mengidap penyakit yang cukup parah dan Sasa selalu berusaha untuk kesembuhannya dengan meminum obat yang telah dianjurkan oleh dokter dan selalu yakin bahwa dia akan sembuh dari penyakitnya. Saya kaget mendengar pernyataan dari Bu ratna dan tidak menyangka selama ini kalau Sasa mengidap penyakit yang cukup parah.
            Setelah beberapa hari Sasa tidak masuk akhirnya Sasapun masuk kembali dan belajar kembali bersama kami. Teman sekelas dan Bu Guru kamipun merasa senang akhirnya Sasa sudah masuk kembali ke kelas.
            Sayapun merasa senang Sasa sudah sembuh karena semangatnya Sasa yang sangat tinggi untuk sembuh kembali dan terlepas dari penyakit yang mengidap tubuhnya sudah terlepas dari tubuhnya. Dan kami dapat bermain dan belajar bersama-sama lagi seperti biasanya kembali.

Analisisnya:
Menurut saya cerita yang disajikan sangat menarik dan patut kita contoh. Cerita ini menceritakan seorang sahabat yang sangat menyenangkan dan baik hati. Seorang gadis itu bernama Sasa. Dia sangat disukai oleh teman-temannya dan ia juga sangat pandai dan rajin sehingga ia selalu membantu temannya yang sedang kesulitan dalam belajar. Ia mengajarinya dengan sabar sekali kepada teman-temannya.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
Saya dan Sasa adalah seorang sahabat sewaktu duduk di Sekolah Dasar. Sasa seorang sahabat yangsangat menyenangkan dan baik hat. Sayapun beruntung mempunyai sahabat seperti Sasa. Kami selalu bermain boneka, masak-masakan, congklak, bekel, hingga mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama.

Tidak hanya di rumah saja kami selalu bermain bersama-sama tetapi di sekolahpun kami juga selalu bersama-sama. Sasa di kelas termasuk anak yang pandai dan rajin, banyak teman sekelas kami yang meminta diajarkan apabila ada pelajaran yang tidak dimengerti dan secara sabar Sasapun mengajarinya hingga temannya mengerti.

Tidak hanya itu, cerita ini mengajarkan kita untuk selalu semangat dan yakin dengan musibah apapun yang diberi oleh Allah.

 Kutipan ceritanya sebagai barikut:
Sayapun merasa senang Sasa sudah sembuh karena semangatnya Sasa yang sangat tinggi untuk sembuh kemballi dan terlepas dari penyakit yang mengidap tubuhnya sudah terlepas dari tubuhnya. Dan kami dapat bermaindan belajar bersama-sama lagi seperti biasanya kembali.

            Dan kekurangannya dalam cerita ini adalah banyak sekali kata-kata yang kurang hurufnya, penulisan huruf besar-kecil, juga banyak kata-kata yang mengulang tidak berguna dan nama tokoh berbeda tetapi 1 orang.

Kutipan ceritanya sebagai barikut:
Ketika saya sampai di rumah Sasa, Bu Rahmapun menyabut Saya dengan manis dan mempersilakan Saya untuk masuk ke dalam kamar Sasa.

Sayapun berpamitan kepada Bu Ratna dan meminta saya dan teman-teman Sasa di kelas untuk mendo’akan agar Sasa agar cepat sembuh dan kembali ke sekolah seperti biasa. 

Nama              : Fatma Kusuma Wardani
NPM               : 10208486
Kelas               : 3EA10
Tulisan Bahasa Indonesia 2
Sumber           : Endah Ari Kusumadewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar